Search This Blog

Sunday, July 31, 2016

Satu Malam yang Mencekam


Juli, tahun 2005.
Hari sabtu, hari terakhir sekolah. Buku laporan pendidikan telah dibagikan. Berbagai ekspresi kegembiraan, haru biru dan bahkan beberapa ada yang bersedih karena nilainya menurun atau tidak sesuai harapan tergambar pada beberapa wajah remaja berseragam putih abu yang masih berada di lingkungan SMA I Ciamis.

Share/Bookmark

Sunday, July 17, 2016

RIMA (Sebuah Kisah Kasih yang Belum Usai)


“Rima, akan menjadi apakah kamu nanti? Lihat usiamu sudah tak muda lagi. Sudah 30 tahun kamu masih saja belum mengenalkan calon suami kepada mama dan papahmu? Pria yang seperti apa sebenarnya yang kau butuhkan?”
“Rima, apakah Huda kurang baik bagimu? Dia pria yang salih dan berakhlak baik. Rajin beribadah dan memiliki pekerjaan yang tetap. Ia pekerja keras. Lihat, dia sudah mampu membeli rumah sejak usianya sangat belia. Sekarang ia rela menunggumu dan memilih untuk tidak
menikahi perempuan lain. Menunggu hatimu teguh kepadanya”.

Share/Bookmark

Tuesday, July 12, 2016

DI SEBUAH HALTE BUS.

Ciamis mulai gelap. Ini jam enam petang. Hujan turun dengan derasnya. Gamal duduk sendiri di sebuah halte bus. Tubuhnya menggigil merasakan dingin yang teramat sangat. Hari ini dia lupa membawa jas hujan. Tadi berangkat terburu-buru, gara-gara sebuah dering telepon yang berasal dari Dini gadis yang dicintainya. Ia bilang ingin bertemu saat itu juga. Dari suaranya Gamal bisa menyimpulkan jika Dini sedang bersedih. Dini menelpon dengan suara yang bercampur isak tangis. Gamal khawatir, untuk itu ia berangkat dengan sangat terburu-buru. 

Share/Bookmark