Lagi-lagi Aji memohon. Entah kepada siapa permohonan itu ia
ucapkan. Air matanya hampir saja berhambur keluar dari kelopak matanya. Ia lupa
jika dirinya adalah laki-laki. Seharusnya ia lebih kuat membendung tetesan air
mata. Tapi nyatanya tidak. Hatinya begitu hancur mendapati Mirna kekasihnya tak lagi mau
memperdulikannya. Kamarnya yang gelap dan sepi menjadi saksi bisu
ketidakberdayaan Aji sore itu.
Selalu ada gerimis di sudut mataku ketika kerinduan datang menerobos masuk menguasai relung hati. kerinduan akan seseorang yang telah tiada, sesuatu yang telah lalu, sesuatu yang tak mungkin bisa dimiliki, dan sesuatu yang aku cita-citakan.
Search This Blog
Friday, August 26, 2016
Thursday, August 25, 2016
Teman Lama
Sesaat setelah berbagi cerita via suara,
Dia bilang:
Ada rindu yang terurai setelah sekian lama menggumpal.
Dia berkata :
Ada cinta yang kembali bersemi setelah lama tertimbun di lubuk asa.
Dia bermimpi :
Bisa kembali bersama walau tidak untuk selamanya.
Dia berharap :
Segera bersua sebagai pelepas dahaga.
Dan aku berkata "Iya"
Dia tersenyum :
Bahagia.
Pojok Kamar, 25/08/2016
Teman Lama
Subscribe to:
Posts (Atom)