Ketika sepasang tangan kekar menggenggam erat tanganku
Tanpa henti mengulang permohonan
"Tolong, maafkan aku"
Matamu mu berembun
Begitu pula mataku
Sekuat tenaga menahan isak tangis
Ku tahu hati kita sama-sama terluka dalam
Berdarah-darah
Engkau pamit tanpa menghiraukan tangisanku
Beranjak pergi lalu hilang dari pandangan
Membiarkanku tenggelam dalam beribu tanya
Bahkan kini mengantung takkan pernah terjawab

No comments:
Post a Comment