Search This Blog

Wednesday, March 25, 2015

Topeng-topeng (Topengku & topengmu)



Letakan Topengmu, Jadilah Diri Sendiri yang Lebih Tulus
Tidak ada manusia yang sempurna. Semua memiliki kelebihan dan kakurangan. Ada yang setia menemani namun penuh kebohongan, ada yang hebat mengagumkan namun penuh kepalsuan. Ada yang pintar dengan kelicikan, ada juga yang shalih dengan bumbu keriaan.
Semua memiliki keinginan untuk tampil sebaik mungkin. Tak mau terlihat cacat, tak ingin nampak kenistaan dan hina dina yang ia miliki. Semua ingin terlihat sempurna, sehingga manusia mau malakukan segala cara untuk mempertinggi derajatnya di hadapan sesama. Mereka gunakan topeng-topeng yang indah berkilauan menyilaukan pandangan. Topeng-topeng mahal berkilatan memamerkan kemewahan, menutupi aib dengan sangat penuh kehati-hatian. Mereka tak peduli jika harus saling sikut, saling menyakiti, saling menjatuhkan, saling menghianati, saling menghunus demi sebuah pandangan, demi sebuah nilai kesempurnaan di hadapan banyak orang.
Teman dan kawan dijatuhkannya dengan segala cara. Ditusuk dari belakang, difitnah habis-habisan. Manusia jenis ini kerap bermuka dua, lain di depan lain pula di belakang. Di hadapan bermuka manis, namun di belakang ia tebarkan caci maki, hujatan, dan penghinaan. Ia baru akan menyadari betapa pentingnya sebuah pengakuan tanpa harus saling menjatuhkan ketika apa yang dinamakan kawan, teman, dan sahabat telah jauh berlalu meninggalkannnya. Setelah ia jatuh tersungkur akibat perbuatannya, setelah kebohongan di balik topeng-topengnya terbongkar, ia hanya mampu menangis menyesali dan meratapi nasib.
Namun ada manusia yang sama sekali tidak menggunakan topeng. Meraka adalah hamba-hamba Allah yang penuh kesadaran. Bahwa hidup bukanlah hanya tentang apa yang dilihat orang lain tentang dirinya. Bukan hanya tentang penilaian dari sesama manusia di muka bumi. Namun hidup adalah tentang bagaimana manusia melakukan yang terbaik untuk menghadap Yang Maha Kuasa. Penilaian tertingi ada pada-Nya. Pengakuan paling luhur ada pada ketaatan terhadap-Nya. Bagi manusia yang hanya ikhlas, sabar, dan senantiasa istiqomah pada aturan yang dibuat oleh-Nya tak perlu memakai topeng, ia akan bersikap apa adanya. Dengan kejujuran hatinya, ia akan menerima dengan lapang dada apapun penilaian yang didapatkannya dari sesama manusia. Karena pada dasarnya penilaian yang paling penting adalah bersumber dari-Nya. Tuhan Yang Maha Kuasa. 
Bukalah topeng-topeng itu. Jadilah manusia yang jujur, taat dan penuh kasih sanyang sesama manusia. Niscaya hidupmu akan terasa damai, tampa harus dihantui ketakutan. Karena takut topengmu terbongkar.


Share/Bookmark

4 comments:

  1. Kita sebenarnya telanjang namun merasa mewah dengan perhiasan semu, Perhiasan yang senyatanya adalah pinjaman belaka tanpa sedikitoun memiliki atau menguasai, namun kita begitu merasa hebat bahkan takabur...........
    *### he..he.. punten jadi terbawa suasana####
    Nice, Bu....

    ReplyDelete
  2. teu sawios... haturnuhun pak Denz... :-)

    ReplyDelete
  3. Jleb bangeud, setuju sekali, namun jangan khawatir akan fitnahan dan cacian yakin lah alloh mah maha adil, suatu yg baik akan menghasilkan hal yang baik, begitu pula sebaliknya, ikhlas dalam berbuat adalah hal yg paling tepat *based on true story

    ReplyDelete
  4. iya Pa Agus... Siip... selama kita yakin kita benar, ya gak usah takut.. :-).
    Haturnuhun... ;-)

    ReplyDelete