Sayang...
Maaf, jika aku tak lagi seindah dewi
Tak jua lagi secantik bidadari
Hatiku tak lagi sebening embun
Sekap lakuku tak lagi selembut kapas
Selalu ada gerimis di sudut mataku ketika kerinduan datang menerobos masuk menguasai relung hati. kerinduan akan seseorang yang telah tiada, sesuatu yang telah lalu, sesuatu yang tak mungkin bisa dimiliki, dan sesuatu yang aku cita-citakan.
Search This Blog
Friday, February 27, 2015
Berbeda
Wednesday, February 25, 2015
Jangan Salahkan Aku
Sunday, February 22, 2015
Kupu-kupu
Kupu-kupu
Jengah
Bolehkah aku keluhkan jenuh?
Saat hujan badai berlalu tapi pelangi tak kunjung datang.
Bolehkah aku mengadu kesesiapa yang lewat dan menawarkan keindahan?
Saat mentari tak lagi hangatkan sudut beku di dadaku
Bolehkah aku merasa bosan?
Saat ternyata pelangi yang ku tunggu tak seindah harapan
Bolehkah aku pergi?
Saat semua keadaan tak lagi mengharapkan keberadaanku.
Ah...
Aku tak tahu!
Saat hujan badai berlalu tapi pelangi tak kunjung datang.
Bolehkah aku mengadu kesesiapa yang lewat dan menawarkan keindahan?
Saat mentari tak lagi hangatkan sudut beku di dadaku
Bolehkah aku merasa bosan?
Saat ternyata pelangi yang ku tunggu tak seindah harapan
Bolehkah aku pergi?
Saat semua keadaan tak lagi mengharapkan keberadaanku.
Ah...
Aku tak tahu!
Jengah
Thursday, February 19, 2015
SEMANGKUK BAKSO
Siang ini tak telalu terik, tak pula dingin. Sedang-sedang saja. Tapi entah kenapa fikiran ku rasanya tak tenang. Semacam ada kejenuhan yang luar biasa, dan aku tak tahu secara jelas apa penyebabnya. Jam 12.00 tepat jam istirahat kantor di mulai. Hatiku bersorak kegirangan. Aku bahagia, bisa segera meninggalkan ruangan. Dengan langkah gontai, ku langkahkan kakiku menuju tempat parkir.
SEMANGKUK BAKSO
Monday, February 16, 2015
Perempuan
Perempuan! Tak hanya keindahan yang bisa kita andalkan. Tidak juga hanya kelemahlembutan yang bisa kita tampilkan, juga warna-warni pada pakaian yang kita kenakan. Kita diciptakan untuk menjadi kuat walau semua orang kadang memandang kita lemah. Kita bisa melakukan apapun bahkan yang tidak bisa laki-laki lakukan.
Perempuan
Tentang Hujan
Saat hujan, aku temukan dermaga
Kulabuhkan kapal-kapal yang ku kumudikan
Kutambatkan tali-talinya di sana
Aku sandarkan perahu dengan layar robek terkoyak
Tiang patah terhempas badai
Rusak luluh lantak, tak berbentuk
Dalam lelah, aku temukan muara
Sungai-sungaiku berakhir di sana
Mengalir indah jernih air kasih
Melaju deras tak terbendung
Aku ikut terhanyut di dalamnya
Meski harus terombang-ambing
Bersama hujan ku simpan rahasia, ku titip semua cerita
Titik air nya lembut menyapa, mengusap luka yang menganga
Isak tangis tak lagi terasa, rintih perih tak lagi nyata
Hilang sirna, karam ke dasar samudera
Dinginnya mendamai jiwa, menyejukkan
Dan kini aku bahagia
Kulabuhkan kapal-kapal yang ku kumudikan
Kutambatkan tali-talinya di sana
Aku sandarkan perahu dengan layar robek terkoyak
Tiang patah terhempas badai
Rusak luluh lantak, tak berbentuk
Dalam lelah, aku temukan muara
Sungai-sungaiku berakhir di sana
Mengalir indah jernih air kasih
Melaju deras tak terbendung
Aku ikut terhanyut di dalamnya
Meski harus terombang-ambing
Bersama hujan ku simpan rahasia, ku titip semua cerita
Titik air nya lembut menyapa, mengusap luka yang menganga
Isak tangis tak lagi terasa, rintih perih tak lagi nyata
Hilang sirna, karam ke dasar samudera
Dinginnya mendamai jiwa, menyejukkan
Dan kini aku bahagia
Tentang Hujan
Thursday, February 12, 2015
Love Rain
Dengan rinainya ia selalu membasahi pelataran hatiku
Kuncup-kuncup asa tumbuh dengan cepatnya
Semula mungil berdaun satu
Kini rindang kokoh bercabang
Jika arus menderas, akupun terhanyutkan
Larut tenggelam dalam riak-riak alir tanpa arah
Aku meleleh, mencair. Kubiarkan hasratku mengalir
Menyatu dalam deru rindu yang tak lagi beku
Jika dingin merasuk
Aku mendekap bara yang menggelora
Ku teguk candu-candu dalam cawan cinta
Nikmat menghangat, menenang jiwa
Hujan, bersamamu selalu tegurat cerita
Cuplikan babak indah penuh warna.
Dengan atau tanpa dialog,
Episode-episode terbaik dalam hidupku tercipta
Kuncup-kuncup asa tumbuh dengan cepatnya
Semula mungil berdaun satu
Kini rindang kokoh bercabang
Jika arus menderas, akupun terhanyutkan
Larut tenggelam dalam riak-riak alir tanpa arah
Aku meleleh, mencair. Kubiarkan hasratku mengalir
Menyatu dalam deru rindu yang tak lagi beku
Jika dingin merasuk
Aku mendekap bara yang menggelora
Ku teguk candu-candu dalam cawan cinta
Nikmat menghangat, menenang jiwa
Hujan, bersamamu selalu tegurat cerita
Cuplikan babak indah penuh warna.
Dengan atau tanpa dialog,
Episode-episode terbaik dalam hidupku tercipta
Love Rain
Monday, February 9, 2015
Karenamu
Akulah Sampah Dunia
Jika esok aku pergi
Adakah isak tangis yang tercipta?
Jika esok aku tiada
Akankah semesta dunia berduka?
Jika esok nafasku tak lagi berhembus
Adakah ampunan Mu meraihku?
Jika esok ragaku tak bernyawa
Adakah liang kubur berdamai dengan jasadku?
Ah... Siapalah aku ini?
Hanya debu di hamparan pasir nan luas
Ah... Apalah aku ini?
Hanya titik air dalam luasnya samudera
Akulah pecinta dunia yang teramat sangat
Dengan iman sekulit ari tipis hampir selalu terkoyak
Aku penuh dosa hina dina
Akulah sampah dunia
Adakah isak tangis yang tercipta?
Jika esok aku tiada
Akankah semesta dunia berduka?
Jika esok nafasku tak lagi berhembus
Adakah ampunan Mu meraihku?
Jika esok ragaku tak bernyawa
Adakah liang kubur berdamai dengan jasadku?
Ah... Siapalah aku ini?
Hanya debu di hamparan pasir nan luas
Ah... Apalah aku ini?
Hanya titik air dalam luasnya samudera
Akulah pecinta dunia yang teramat sangat
Dengan iman sekulit ari tipis hampir selalu terkoyak
Aku penuh dosa hina dina
Akulah sampah dunia
Akulah Sampah Dunia
Adakah Kau Terima?
Hai, kamu yang kerling matanya begitu memesona!
Dahsyat candu di senyummu
Kutitipkan secuil asa sekedar penghapus lara
Adakah kau terima?
Wahai engkau penghias mimpi
Pengugah jiwa pengindah masa
Kutitipkan segenggam harapan
Adakah kau terima?
Kamu pemilik wajah rupawan
Seksi menawan
Aku titipkan separuh hatiku untuk kau jaga
Adakah kau terima?
Dahsyat candu di senyummu
Kutitipkan secuil asa sekedar penghapus lara
Adakah kau terima?
Wahai engkau penghias mimpi
Pengugah jiwa pengindah masa
Kutitipkan segenggam harapan
Adakah kau terima?
Kamu pemilik wajah rupawan
Seksi menawan
Aku titipkan separuh hatiku untuk kau jaga
Adakah kau terima?
Adakah Kau Terima?
Friday, February 6, 2015
Tanya
Sungguh episode itu takan pernah terhapus dalam ingatan
Ketika sepasang tangan kekar menggenggam erat tanganku
Tanpa henti mengulang permohonan
"Tolong, maafkan aku"
Matamu mu berembun
Begitu pula mataku
Sekuat tenaga menahan isak tangis
Ku tahu hati kita sama-sama terluka dalam
Berdarah-darah
Engkau pamit tanpa menghiraukan tangisanku
Beranjak pergi lalu hilang dari pandangan
Membiarkanku tenggelam dalam beribu tanya
Bahkan kini mengantung takkan pernah terjawab
Ketika sepasang tangan kekar menggenggam erat tanganku
Tanpa henti mengulang permohonan
"Tolong, maafkan aku"
Matamu mu berembun
Begitu pula mataku
Sekuat tenaga menahan isak tangis
Ku tahu hati kita sama-sama terluka dalam
Berdarah-darah
Engkau pamit tanpa menghiraukan tangisanku
Beranjak pergi lalu hilang dari pandangan
Membiarkanku tenggelam dalam beribu tanya
Bahkan kini mengantung takkan pernah terjawab
Tanya
Lelaki Hebat
Wednesday, February 4, 2015
Tuesday, February 3, 2015
Membuat Orang lain Bahagia
Pesan Cinta
Ada sesuatu yang menjalar hangat
Nikmat merasuk aliran darah
Detak jantung memacu
Jemari liar bermain di layar
Aku terperangah
Bola mata membinar
Menelisik deretan kata-kata indah
Elok terangkai pena pujangga
Seulas senyum terpancar
Taman bunga luas terhampar
Dendang harmoni bernada cinta merasuk jiwa
Menggelitik asa bahagia
Sejenak mata terpejam
Nafas panjang terhembus
Damai telah hadir di sini
Tak mungkin pergi
Nikmat merasuk aliran darah
Detak jantung memacu
Jemari liar bermain di layar
Aku terperangah
Bola mata membinar
Menelisik deretan kata-kata indah
Elok terangkai pena pujangga
Seulas senyum terpancar
Taman bunga luas terhampar
Dendang harmoni bernada cinta merasuk jiwa
Menggelitik asa bahagia
Sejenak mata terpejam
Nafas panjang terhembus
Damai telah hadir di sini
Tak mungkin pergi
Pesan Cinta
Subscribe to:
Posts (Atom)