
Mak, jika boleh
aku mencari tahu mengapa dulu Emak tidak menyekolahkanku ke pesantren yang
mempelajari agama dengan benar. Seperti mereka yang kini sudah tumbuh dewasa
dengan pegetahuan agama mereka yang hebat. Dan tahukah Emak, andai sejak dulu
aku salihah maka semua orang akan mengerti. Semua orang akan tahu mengapa aku
begini. Tidak akan seperti hari ini, aku dianggap asing karena aku tiba-tiba
memilih jalan Allah.
Mak, ternyata
menjadi baik itu tidak mudah ya… Kini seolah menjadi sebuah hal yang buruk.
Menjadi baik itu kini seolah menjadi sesuatu yang menjijikan. Ya, mungkin
berlaku demikian karena Emak sendiri tahu, ini aku, anakmu hanyalah pendosa
yang penuh dengan hina dina. Makanya ketika aku menjadi baik banyak orang yang
menganggap jika aku mendapatkan doktrin aliran sesat lah, apa lah. Coba, beri
tahu aku harus bagaimana Mak. Tidak ada jalan lain, kecuali tawakal kepada
Allah Mak. Andai Emak masih ada, ingin aku merengkuh Emak dan menumpahkan semua
gundah ini di pangkuan Emak. Allah yang selalu ada, dan aku yakin Dia selalu
mendengar do’a-do’a hambaNya. Tapi dengan Emak, aku pasti akan mendapatkan
pelukan balasan Mak...
Mak, jika boleh
aku jujur, aku hanya ingin menjadi salahsatu penyelamat Emak, salahsatu alasan
mengapa Allah mengampuni dosa Emak dan Bapak. Bukankah yang bisa menjadi teman
kita di akhirat itu hanya 3? Amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak
soleh.
Mak, aku tahu betul
jika aku bukan anak salihah seperti mereka. Yang bisa membahagiakan orangtuanya
semasa hidup. Maka maafkan anakmu yang
penuh dosa. Anakmu sekarang sedang belajar berubah untuk lebih baik. Bukan
hanya untuk bergaya atau apa. Anakmu hanya takut. Takut mati dalam dosa. Anakmu
hanya ingin mencari tahu ibadah apa yang paling disukai Allah dan benar-benar
mendapat nilai pahala.
Mak… Aku hanya
ingin menyelamatkan Emak. Aku hanya ingin bisa mendoakan Emak, menjadi peringan
hisaban Emak dengan ibadah-ibadah yang bisa aku lakukan. Makanya aku mencari
tahu Mak. Bukan untuk menjadi berbeda dan kemudian mereka semua memusuhiku.
Tapi Mak, aku
tahu. Sebesar apapun masalah yang aku hadapi, aku masih memiliki Allah yang
Maha Besar. Emak tenang ya… Masalah ini aku yakin akan segera berlalu. Aku akan
selalu berdo’a untuk kebaikan Emak dan Bapak yang sampai kapanpun aku tak akan
mampu membalas semua jasa Emak dan Bapak. Do’a yang akan dikabulkan Allah itu
hanya do’a anak-anak soleh. Makanya, izinkan aku terus belajar menjadi solehah
Mak… Karena Emak juga Bapak, adalah sesuatu yang sangat berharga. Aku tak bisa
menjaga Emak semasa hidup, juga tak pernah mampu menjaga Bapak. Makanya aku
lebih memilih menitipkan Emak dan Bapak sama Allah. Biar Dia yang menjaga
kalian sepenuhnya.
Satu lagi Mak.
Anakmu sekarang tidak takut katika ditinggalkan banyak orang karena aku berbeda
dengan mereka. Yang aku selalu takutkan adalah ketika aku dibenci sama Allah
dan malah menjadi penyebab Emak dan Bapak masuk neraka.
Demi Allah, aku sangat
menyayangi Emak dan Bapak.
*sumber gambar: mutiaputri.com

No comments:
Post a Comment