Siapa yang gak tahu tayangan yang berjudul “Preman Pensiun”
di RCTI?. Selain selalu mengundang gelak tawa, tayangan tersebut juga sangat
sarat makna. Banyak ilmunya lho…
Bahkan saking rajinnya saya menonton,
sampai-sampai memiliki kebiasaan untuk menyimak hampir setiap pernyataan yang
dilontarkan oleh-tokoh-tokohnya. Saya yakin banyak dari para pemirsa melakukan
hal yang sama. Buktinya dapat dilihat dari status update kawan-kawan saya yang
juga penonton setia tayangan tersebut. Mereka kerap kali menuliskan kutifan-kutifan
kalimat dari dialog para tokoh pada setiap jam tayang nya.
Dan tadi, saya menyempatkan menonton lagi, walaupun merupakan
tayangan pengulangan, ada dialog yang benar-benar saya kutif dan sampai saat
ini menggantung di kepala. Yaitu perkataan istri kang Bahar. “Mamih mah
gerbong… Papih lokomotifnya. Apapun keputusan papih, mamih ya ikut saja…”.
Entah kenapa, kaliamat tersebut semakin menyadarkan hati saya. Bahwa betapa
seorang istri itu harus taat kepada suaminya. Walaupun tak seharusnya seorang
istri berada di bawah telapak kaki suami, tapi tak ada yang sia-sia dengan
sebuah kepatuhan terhadap suami, selama sang suami ada dalam jalan yang benar.
Bukan hanya dari istri Kang Bahar, saya juga terinspirasi
dari beberapa temuan tentang kehidupan suami istri dan juga temuan saya dalam
kehidupan pribadi, yang sunguh memberikan banyak pelajaran, maka karena saya
inign lebih baik lagi menjadi seorang istri, ingin rasanya saya berbagi di
sini. Bukan mengurui, tapi saya berniat mengingatkan khususnya kepada para
istri, agar kita selalu disayang suami.
Selain selalu siap menjadi gerbong yan berjalan menempel dan
menikiti kelajuan lokomotif seperti yang dilakukan istri Kang Bahar, ada
beberapa cara bagi seorang istri berhadapan sengan suami. Ini tips yang saya
temukan dari beberapa artikel yang saya baca lho ya…. Tapi sebagian besar cocok
dengan penemuan saya dalam kehidupan pribadi saya. Mungkin kawan semua (para
istri) sudah membiasakannya.
1. Ketika suami berbicara hendaklah isteri
diam mendengarnya dan jangan suka memotong pembicaraanya. Gak enak lho, ketika
sedang bicara panjang lebar tiba-tiba dipotong sama orang lain. Hehe..
2. Bila suami marah hendaklah isteri
mendiamkan diri, jangan suka menjawab. Sikap suka menjawab, bertekad menegakkan
kebenaran sendiri malah akan menambahkan lagi kemarahan suami. Jangan terkejut
jika suami angkat kaki meninggalkan rumah berhari-hari atau tidak mau bertegur
sapa dengan kita sebagai balasan atas kesalahan kita sebagai isteri.
Sebaliknya, kalau suami kembali ke rumah jangan membahas atau mengungkit-ungkit
masalah yang sempat menjadi biang keributan. Sambutlah suami dengan senyuman
dan kasih sayang dan jangan lupa
seeralah meminta maaf. Jangan kita tunggu suami meminta maaf dengan isteri.
Mengalahlah, dijamin suami bakalan tambah sayang. Dan yakin, jika kita selalu
nurut dan mau mengalah, suami akan bekerja keras untuk membahagiaka kita.
Memenuhi keinginan kita, tanpa harus bersusah payah meminta kepadanya dengan
memasang muka masam dan bibir yan cemberut. Heheh. Kalau keserinan cemberut
yang ada nanti suami kita jengah, malah mencari seseorang yang wajahnya lebih
ramah dan punya senyum menawan. Gak mau kan…?
3. Kadang-kadang suka ada suami mengusik atau
senang menjaili istrinya. Bila ada sifatnya yang sekianya menyakitkan kita, misalkan
candanya berlebihan, maka bersabarlah. Hadapi saja dengan senyuman. Toh jika
objek jailnya gak mudah tersingung, yang jail bakalan bosen sendiri. Akhirnya
akan berhenti juga. Janganlah cepat tersingung. Mudah tersinung hanya akan
menunjukkan sifat orang yang tidak dewasa dan kekanak-kanakan.
Kita sebagai istri boleh memiliki sifat manja,
tapi jangan sampai merepotkan suami. Apa-apa harus dengan suami, apa-apa minta
pertolongan suami. Bersikaplah lebih kuat, mandiri. Karena pekarjaan suami
tidak hanya mengurusi istri dan menjadi seorang dewa penolong yang selalu ada.
Iapun harus bekerja dan bekerja keras di luar sana. Fikirannya sudah cukup
penuh dengan urusan pekerjaannnya. Lakuakan hal apapun yang sekiranya masih
bisa dilakukan sendiri ya lakukanlah. Suamimu akan bangga terhadpmu. Sifat
manja hanya boleh sesekali kita tunjukkan untuk menyadarkan mereka bahwa ada
seorang mahluk yang lebih lemah daripadanya, yang harus ia jaga dan ia
lindungi. Sepakat tidak? Hehe…
4. Jika kuku, kumis dan janggutnya panjang segera
dipotongkan. Pilihlah hari-hari yang terbaik yaitu hari isnin, kamis dan
Jumaat. Romantis lho… jika kita lebih perhatian dengan kuku suami. Lalu kita
memotong dan membersihkannya.
5. Jika suami meminta sesuatu, segeralah
bertindak, jangan menunda-nunda. Bangun segera jika disuruh. Jangan
menunda-nunda pemenuhan kemauannya agar tidak memancing kemarahnnya. Sikap acuh
tak acuh hanya akan menyinggung hati suami, ia akan merasa tidak dihargai. Hatinya
akan kecewa dan bisa saja ia balik mengacuhkan kita karena sudah tidak taat
padanya.
6. Buatkan masakan kesukaanya. bukan hanya
mengikuti selera angota keluarga yang lain. Makanan kesukaan suami adalah
masakan utama yang harus kita hidangkan. Suami akan sanat senang jika selera
makannya terpenuhi. Jika mampu, buatlah masakan buatanmu sendiri. Selain hemat,
makanan yang kita sajikan akan lebih menyenangkan hati suami dan menambah rasa
kebangaanya memiliki istri yang pandai memasak.
7. Apabila pakaian suami koyak atau terlepas
kancingnya hendaklah segera dijahit. Jahitlah dengan serapih mungkin dengan
tangan kita sendiri. Keterampilan menjahit itu perlu kita miliki apalagi hanya
untuk sekedar memasang kancing. Selain merupakan tidakanpenghematan yakinlah
suami kita akan bangga kepada istrinya.
8. Sentiasa menyediakan barang-barang
keperluannya, terutama sebelum ia berangkat kerja.
9. Bila ada banyak keinginan dari beberapa
keinginan anggota keluarga, maka dahulukan keinginan suami. Pandai-pandailah
mengkondisikan diri.
10. Apabila menggunakan harta suami ataupun uangnya
yangakan kita gunakan untuk member hadiah kepada ayah dan ibu, atau keluarga
dari pihak istri maka mintalah izin darinya
terlebih dahulu. Janganlah bicara setelahnya. Selama ini kita sering keliru. Membeli
sesuatu dengan uang suami, lalu baru memberitahukan setelahnya.
11. Akan lebih bijak jika kita terlebih dahulu
mempercantik diri, memperindah penampilan, dan yang paling utama aldalah sikap
kita. Berusahalah untuk selalu memperbaiki diri, agar kita layak diperjuangkan.
Jika kita layak diperjuangkan maka tak perlu energi lebih untuk meminta suami
agar memenuhi kebutuhan kita. Tak perlu memasang muka masam, atau demo mogok
mengerjakan pekerjaan rumah demi mendapatkan sesuatu. Cukup menyampaikannya
dengan baik-baik Inshaallah suami akan dengan senang hati mengusahakannya. Ia akan
berusaha membuat kita senang jika hati dan perasaanya selalu kita jaga. Dengan
catatan kita harus terus bersabar sementara suami kita sedang berusaha. Memintanya
untuk segera bergegas untuk memenuhi keprluan kita (misalkan ingin dibelikan sesuatu)
hanya akan membuat suami kita merasa terbebani dan stress. Dukunglah ia dengan
kalimat-kalimat penyemangat, dan titipkan setiap usahanya kepada Allah Yang
Maha Kuasa.
Itulah beberapa tips yang bisa kita lakukan
sebagai bentuk ketaatan istri kepada suami. Jadilah gerbong yang selalu mengikuti lokomotifnya dengan setia. Semoga kita bisa menjadi istri yang
selalu disayang suami, dan semoga keluarga kita selalu ada dalam keridhoan Allah Swt.
Semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment