Kamar
ku, 25 Pebruari 2015
Kepadamu Pangeran Cinta
Di Sudut Hati Terdalam
Pangeran, apa kabarmu?
Dengan segenap rindu aku kembali menjumpaimu lewat kata. Menyapamu lewat
barisan-barisan kalimat yang aku
tuliskan dengan sadar. Kesadaran bahwa betapa aku ingin menjadi milik mu,
betapa aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu. Bersama pemilik kerling
mata terindah, si empu senyum termanis, dewa penolong yang selalu hadir untuk
ku. Yang selalu menyediakan bahu untuk ku bersandar dari ketidak mampuanku, menjadi
sayap pelindung ku di saat aku rapuh.
Pangeran, disaat engkau
bisikan kata-kata mesra untukku tahukah kau apa yang sebenarnya aku rasakan?
Tahukan kau apa yang terjadi dengan hatiku jika kau ucapkan janji untuk selalu
mencintaiku? Tahukah kau apa yang aku fikirkan saat kau mengajakku merajut
mimpi, mengukir angan-angan? Aku sedih sayang, hatiku tersayat, koyak. Aku tak
memiliki cukup keberanian untuk memimpikan kehidupan yang indah bersamamu.
Walau sebenarnya mimpi dan khayalanku lebih tinggi dari apa yang kau ketahui.
Lebih jauh dari apa yang engkau perkirakan.
Pangeran, kadang aku
kesal, jengah dengan apa yan terjadi sekarang. Keinginan kita untuk bersama
mengapa harus terhalang oleh kokohnya dan tingginya benteng penghalang. Coba
beri aku penjelasan agar aku mengerti, ayo beri aku kekuatan agar aku mampu
bertahan,beri aku keyakinan agar aku tak berputus asa.
Pangeran… Akankah
kekuatan cinta kita mampu merobohkan benteng penghalang itu? Bisakah kita
berdua memporakporandakan semua yang menjadi penghambat langkah kita? Akankah
kita bisa mewujudkan semua yang kita cita-citakan? Hidup bersama, Mengayuh
perahu berdua, tanpa dia, dan mereka yang tak suka dengan kita?
Pangeran… Sunguh
kegundahan ini tak bisa lagi kubendung. Aku membutuhkanmu sebagai pelindungku.
Penjaga hatiku. Aku ingin kita berjumpa untuk membicarakan semuanya. Sudikah
kiranya kau meluangkan waktu untukku? Aku tunggu jawabanmu.
Dari yang selalu
mencintaimu dengan segenap hati
I Love U So
No comments:
Post a Comment