Search This Blog

Friday, February 6, 2015

Tanya

Sungguh episode itu takan pernah terhapus dalam ingatan
Ketika sepasang tangan kekar menggenggam erat tanganku
Tanpa henti mengulang permohonan
"Tolong, maafkan aku"

Matamu mu berembun
Begitu pula mataku
Sekuat tenaga menahan isak tangis
Ku tahu hati kita sama-sama terluka dalam
Berdarah-darah

Engkau pamit tanpa menghiraukan tangisanku
Beranjak pergi lalu hilang dari pandangan
Membiarkanku tenggelam dalam beribu tanya
Bahkan kini mengantung takkan pernah terjawab








Share/Bookmark

No comments:

Post a Comment