Hujan
deras yang mengguyur kota ku belum juga reda. Menjadi saksi bisu atas apa yang
telah terjadi di sini. Aku diam seribu bahasa, begitupun dirinya. Aku tak tahu
apa yang dirasakan dalam hati ku kini setelah kejadian barusan. Dimana aku hampir
memukul wajahnya dengan kepalan tangan ku. Dengan gejolak amarah yang untungnya
segara bisa aku redam, walaupun sebenarnya aku benar-benar kecewa.
