Search This Blog

Thursday, January 1, 2015

Malam Tahun Baru

malam semakin meninggi, semakin dingin. namun ramai oleh suara-suara tetangga yang bersenda gurau dengan sanak famili yang datang berkunjung sengaja akan merayakan malam tahun baru. mereka sengaja datang untuk sekedar bakar ikan, bakar jagung, makan bersama, menyalakan petasan yang suara dentumannya tak pernah aku sukai. memekakakn telinga, menggetarkan jantung,dan mengangguku tidur tiap malam pergantian tahun. untukku malam pergantian tahun itu sama saja dengan malam-malam yang lain. tak ada yang istimewa.

istimewa?

eh, malam ini ada yang beda. seseorang di sebrang sana menuliskan update status BBM nya. dengan kalimat yang sangat menarik perhatianku.

Pangeran Biru : "masihkah kau bangga dengan perayaan pergantian tahun, sementara orang-orang menderita dengan musibah yang dialaminya?"

aku mengetik komentar

HanyaAulia : " iya ya.. aku juga gak pernah merayakan tahun baru, kecuali pas duduk di bangku SMA dulu"
Pangeran Biru : "oh.. begitu? kalau kaka masih merayakan beberapa tahun yang lalau ketika pergi tour ke Semarang"
Hanya Aulia : "eh... jadi ingat sesuatu"
Pangeran Biru :"iya jadi ingat gantungan cantik bertuliskan Zodiak Gemini. hehe.."

aku tertegun, mengingat sesuatu yang sangat melekat di hati ku  3 tahun yang lalu. aku pernah menghadiahkan sesuatu di malam pergantian tahun, berupa gantungan kunci, bertuliskan zodiak Gemini, Zodiak nya, orang di sebrang sana.

Pangeran Biru : "PING!!!"
Hanya Aulia : " iya.. Aul Juga jadi ingat syal belang biru ungu...dari kakak...juga secarik sapu tanam itu, yang menyeka air mata Aul gara-gara nangis sama pacar Aul yang Jahat"
Pangeran Biru : " Aul..."
Hanya Aulia : "iya kaka..."
Pangeran Biru : "tahu gak waktu itu kaka gerogi banget, deket sama kamu"
Hanya Aulia : " wah, masa? kenapa kaka?"
Pangeran Biru " saat itu pertama kali kaka bersentuhan dengan kulit perempuan"

aku tertegun lagi. kak Heru memang orang yang sangat alim, selalu menjaga sikap, hati-hati, dan itu semua yang membuat aku mengaguminya. ia adalah laki-laki terbaik yang aku kenal, semenjak smester pertama aku masuk kuliah, laki-laki yang paling sopan, dengan sapaan yang enak di dengar. satu-satu nya orang yang memiliki panggilan berbeda dengan kebanyakan orang. ia memangilku Aul, kata nya singkatan dari Aulia. tapi enak saja aku mendengarnya.

ka Heru adalah kaka tingkat beda 3 angkatan. ia adalah senior ku di UKM yang aku geluti. lagi-lagi karena keberadaan dia aku menjadi semangat mengikuti setiap kegiatan organisasi itu. sejak pertama bertemu aku sudah mulai suka. karena menurutku ia kaka angkatan yang paling baik, lembut penyayang, momong,nasehatnya selalu jitu, menenangkan. ia pandai menulis. puisi-puisinya banyak aku baca.
semakin lama, semakin aku menyukainya. sayang sekali aku mendengar kabar kak Heru sudah punya pacar, kakak tingkat ku, satu organisasi pula.

aku patah hati, cintaku bertepuk sebelah tangan. dari sana aku mulai menjadi pengagum rahasianya, aku semakin sering membaca tulisan-tulisannya, walau kadang aku sering menelan ludah karena aku tahu puisi dan tulisan yang ia tulis di buletin UKM adalh untuk wanita pujaannya.

kata-kata yang ia tulis tentang cinta begitu menyentuh, aku semakin yakin kalau dia adalah laki-laki romantis yang berhati lembut, selembut kapas. lihat saja cara dia menyapa ku, menyapa orang lain, cara ia berbicara dengan Dosen pembina, atau dengan kaka alumni yang lebih tua, ia selalu sopan, dan bertutur kata yang sangan baik, bijak, ah,,,pokoknya aku suka.

mengetahui ia sudah memiliki kekasih, aku tak peduli, aku tetap menyukainya. dari sana aku mulai belajar menulis puisi seperti yang dilakukannya, agar aku bisa menulis puisi balasan. atau sekedar menungkapkan isi hati. aku juga mencuri 2 foto nya yang kebetulan ada di album foto saudaraku yang kebetulan teman baiknya. aku simpan di album fotoku. kalau aku tak bertemu dengan nya di kampus, buru-buru aku pulang untuk segera memandangi foto nya di albumku. sambil mengusap pipi kak Heru, aku berkata : :kaka.. Aul Kangen kenapa kaka tidak ada. kaka ke mana? besok Aul cari lagi, semoga Aul bisa melihat senyum manis kaka lagi". ku  tutup kembali album itu, dan menyimpannya di atas lemari baju, di kostan ku.

Pangeran Biru : "PING!!"
Pangeran Biru : : "Aul belum ngantuk? ini sudah malam loh.. atau mau menunggu ganti tangal? heheh..
Hanya Aulia : " Gak kaka.. Aul hanya lagi inget kaka... "
Pangeran Biru : "kaka juga lagi inget kamu Aul..."

hening....

10 menit kemudian

Hanya Aulia : "kaka..."
Pangeran Biru : " iya Aul... kenapa?
Hanya Aulia : "kaka inget Aul kenapa?
Pangeran Biru : "Inget aul yang hebat, kuat tegar, kreatif. ka Heru kagum"

Pujian itu sunguh membuat hati terhenyak, ada semacam sesuatu yang panas mengalir di seluruh tubuh ku, terutama di dada, bagian hati.

Hanya Aulia :"kaka... Aul menyesal, kenapa Aul tak sempat merasakan kasih sayang kaka dulu ya.. kaka nya keburu pergi... "
Pangeran Biru : " entah Aul.. kaka juga gak tahu. tapi Aul... Aul tahu gak...?"

Aku menungu kelanjutan pesan itu, dengan hati berdebar

Pangeran Biru : kaka... kangen sama Aul.."

Hatiku melayang... terbang jauh, pergi secepat kilat, ke kota Pekan Baru, tempat Kak Heru berada.

Hanya Aulia : "hm.. kaka.. benarkah? Aul juga kaka... Aul kangen sama kaka. Aul jadi tambah menyesal kenapa kaka harus mengakuinya sekarang, saat kaka sudah jauh di sana?"

"Kaka bisa pulang gak ke sini untuk Aul?, kita jadian... kita putar waktu, sunguh Aul ingin jadi kekasih kaka, ingin merasakan lembutnya perhatian kaka... plis kak... kaka pulang... ke sini ke kota Bogor.. " kalimat itu yang sesunguhnya ingin aku ketik dan aku kirimkan , tapi aku tak berani..

Pangeran Biru : " Aul... kaka pun tak mengerti kenapa dulu kaka tak memberanikan diri.. kaka menyukaimu, menyukai semua yang kamu miliki, senyummu, potensimu, ketegaranmu menghadapi semua permasalhan yang kamu hadapi. kaka tahu, itu berat Aul... tapi kamu bisa melewatinya. kaka selalu bangga kepadamu"

Hanya Aulia : " hentikan kaka.. Aul gak tahan. Aul pengen nangis di pelukan kaka... Aul Rindu kak.."
Pangeran Biru : "sama Aul.. kaka juga Rindu.."
Hanya Aulia : "kaka... khayalan Aul terbang tinggi, jauh ke sana mendekatimu, merengkuh mu, memeluk mu, erat-erat, sangat erat, takan Aul lepaskan.."
Pangeran Biru : "Aul... Hentikan, kaka tak sanggup.."
Pangeran Biru : "Mata kaka memang tak mengalirkan bulir air mata, tapi tetesan itu ada di hati kaka Aul.. Kaka dari dulu menyukaimu, bahkan hingga sekarang. tapi kaka gak bisa mematahkan semngat Fahri, yang sangat mengharapkanmu..."
Pangeran Biru :"bagaimana mungkin kaka menyatakan perasaan kepadamu sementara setiap hari Fakhri meminta kabar tentang kamu, menitipkan kamu, meminta saran kepada kaka untuk menarik perhatianmu, agar kamu tertarik padanya"

aku tertegun lagi, memang Fakhri pernah menyatakan cinta kepadaku, tetapi hubungan kami hanya berjalan 2 bulan, aku tak merasa cocok dengannya, kasih sayang dan perhatiannya aku anggap terlalu lebay. dia mengangapku anak kecil yang tak bisa apa-apa, selalu membantu setiap tugas ku, mengerjakan semuanya. tugas kuliah ku, tugas dalam organisasi, seolah-olah aku orang yang tak bisa apa-apa. aku merasa dia membunuh segala potensiku. tak seperti kak Heru.. dia membiarkan aku menjadi diri sendiri. nyaman.. eh?

Hanya Aulia :"kaka.. Aul tetap menyesal kenapa dulu tak Aul alami.. setahun... saja Aul menjadi pacar kaka sebelum kaka lulus dan kemudian kaka harus pergi karena mendapatkan pekerjaan yang jauh"
Pangeran Biru :"Aul.. semuanya telah terjadi, mungkin ini yang digariskan oleh Nya untuk kita. Aul yang sbar ya,, hehhe..."
Hanya Aulia : "Iya kaka... ;-)"
Hanya Aulia :"kaka. boleh gak Aul kirim emoticon.. tapi sebelumnya maaf ya..."

Aku terlebih dahulu meminta izin kerena takut di anggap tak sopan. aku tahu ka Heru seperti apa .

Pangeran biru : "apa.? Boleh Aul.."
Hanya Aulia : " :-* :-* :-*"
Pangeran Biru : " Makasih Aul... ;-)"
Hanya AUlia : maaf ya ka,, Aul gak bisa nahan Rindu ke kaka.. "
Pangeran Biru : ":-* :-)"


mendapat balasan seperti itu, lagi lagi aku merasakan tubuhku melayang tinggi, tinggi sekali... bahagia. walau cuma emoticon, walau cuma lewat pesan BBM... aku merasa malam ini adalah malam teristimewa.

Pangeran Biru : " Aul... kalmu tahu gak? setiap orang yang pernah singgah dihati kaka, selalu kaka do'akan agar mereka bahagia, mendapatkan pasangan yang baik dan menyayanginya.... bagaimana dengan pacar kamu yang sekarang?"
Hanya Aulia :" baik-baik saja" (aku jawab asal)

aku kesal mengapa kak Heru menayakan masalah pacar kepadaku? sampai saat ini pun aku jomblo. bukan gak ada yang mau dan mengajak jadian. yang ngajak seriuspun ada. tapi aku ogah, aku masih harus fokus kepada skripsiku, yang sudah nampir telat. aku harus segera selesai. biar segera mendapat gelar ST di belakang namaku, dan... akan ku susul Kak Heru ke sana. aku tak peduli walau kak Heru sudah memiliki kekasih dan hampir menikah sekalipun...


Pangeran Biru " O.. Syukurlah.. Aul belum pengen tidur?"
Hanya Aulia :"belum kak.. kaka juga belum tidur.." aku membalas asal)
Pangeran Biru : " Kaka akan tidur kalau Aul sudah tidur"
Pangeran Biru :" Katanya tadi mau peluk kaka?"

eh? bahasan itu...

Hanya Aulia :" iya kaka.. Aul akan memeluk kaka dengan do'a sebanyak mungkin, Akan menjaga nama kaka di hati Aul sebaik mungkin, Malam ini Aul akan menyelimuti hati kaka sehangat mungkin. sampai kaka terlelap tidur, dan terbangun esok hari dengan perasaan yang lebih baik. semoga Allah selalu menjagamu kaka... :-)"

Pangeran Biru :" terimakasih sayang... :-)"

hening, pesan bbm dari nya tak masuk lagi. mungkin kak Heru lagi melamun, membanyangkan hal yang sama dengan yang aku bayangkan. aku pun terdiam tak menuliskan apa-apa lagi. 

1 jam berlalu. suara -suara terompet dan dentuman bom petasan dan kembang api memekakakn telinga. baru selesai sekitar 30 menitan, untuk kemudian sunyi kembali. aku tak kemana-mana tetap diam di bawah selimut di kamar ku. aku memutuskan untuk tidur. sebelumnya aku sempat mengintip beberapa update status bbm teman-teman. banyak yang menuliskan ucapan "Happy new year..."

kecuali satu :

Pangeran Biru :"jauh panineungan....."


aku ganti profile handphone , SILENT... dan ZZZzzzzz... 















Share/Bookmark

4 comments: