Aku pernah berpuluh-puluh kali merasakan jatuh cinta. Cinta monyet, cinta main-main, cinta sesaat, sampai dengan cinta sungguhan
Cinta
monyet,
Pemain
cintanya kayak monyet. Kummel, lusuh, tubuh bau matahari. Tak mandi tak
mengapa,karena lawan main pun sama saja. Jika cintanya berpindah tempat ke hati
yang lain, tak mau ambil pusing, tinggal mencari monyet yan lain.
Cinta
main-main,
Cinta
selewat atau bahkan edisional, Jika ada kesempatan, di sanalah ia tumbuh dan
bersemi. Kadar cinta tak begitu dalam, hanya bermodal “kecocokan” bisa nyambung
begitu saja. Satu hari, dua hari, atau bahkan berkepanjangan.Cinta ini bersifat
pelarian dan kerap berjudul perselingkuhan. Jika kedok terbongkar, maka segera
bubar, dan kembali kepada cinta dengan status resmi.
Cinta
sesaat,
Datang
tiba-tiba. Tiba-tiba jatuh cinta, tiba-tiba dekat, tiba-tiba intim, tiba-tiba
100% cinta. Cemburu yang berlebihan, emosional, rasa ingin memiliki yang
menggebu-gebu. Lalu mudah lupa ketika jarak membentang dan waktu memisahkan.
Semakin sering berkomunikasi, semakin inten bertemu, maka cinta semakin kuat.
Berlaku sebaliknya, jarak membentang, komunikasi minim, cinta luntur begitu
saja. Datang hilang berganti.
Cinta
sunguhan…
Yang
ini aku tak begitu mampu mendefinisikan, Ada semmacam getaran aneh yang
menyeruak dalam dada. Cinta yang datang perlahan, bertahap, tapi pasti
kadarnya. Bukan hanya karena kecocokan, bukan karena kesempurnaan fisik, bukan
pula karena materi.
Cinta
ini selalu ikhlas memaafkan setiap kesalahan. Ada kesabaran yang mendalam,
kesetiaan saat menungu, kepasrahan pada takdir, dan rasa percaya yang penuh
kepada lawan main
Kamu
punya cinta yang mana sekarang?
Cinta
sungguhan akan selalu siap untuk melepaskan, dewasa, rasa cemburu terkemas
denan baik.
Bahagia
melihat orang tercinta bahagia. Dan percaya jika jodoh takan kemana
No comments:
Post a Comment