Search This Blog

Thursday, January 29, 2015

Cinta


Aku pernah berpuluh-puluh kali merasakan jatuh cinta. Cinta monyet, cinta main-main, cinta sesaat, sampai dengan cinta sungguhan


Cinta monyet,
Pemain cintanya kayak monyet. Kummel, lusuh, tubuh bau matahari. Tak mandi tak mengapa,karena lawan main pun sama saja. Jika cintanya berpindah tempat ke hati yang lain, tak mau ambil pusing, tinggal mencari monyet yan lain.

Cinta main-main,
Cinta selewat atau bahkan edisional, Jika ada kesempatan, di sanalah ia tumbuh dan bersemi. Kadar cinta tak begitu dalam, hanya bermodal “kecocokan” bisa nyambung begitu saja. Satu hari, dua hari, atau bahkan berkepanjangan.Cinta ini bersifat pelarian dan kerap berjudul perselingkuhan. Jika kedok terbongkar, maka segera bubar, dan kembali kepada cinta dengan status resmi.

Cinta sesaat,
Datang tiba-tiba. Tiba-tiba jatuh cinta, tiba-tiba dekat, tiba-tiba intim, tiba-tiba 100% cinta. Cemburu yang berlebihan, emosional, rasa ingin memiliki yang menggebu-gebu. Lalu mudah lupa ketika jarak membentang dan waktu memisahkan. Semakin sering berkomunikasi, semakin inten bertemu, maka cinta semakin kuat. Berlaku sebaliknya, jarak membentang, komunikasi minim, cinta luntur begitu saja. Datang hilang berganti.

Cinta sunguhan…
Yang ini aku tak begitu mampu mendefinisikan, Ada semmacam getaran aneh yang menyeruak dalam dada. Cinta yang datang perlahan, bertahap, tapi pasti kadarnya. Bukan hanya karena kecocokan, bukan karena kesempurnaan fisik, bukan pula karena materi.
Cinta ini selalu ikhlas memaafkan setiap kesalahan. Ada kesabaran yang mendalam, kesetiaan saat menungu, kepasrahan pada takdir, dan rasa percaya yang penuh kepada lawan main

Kamu punya cinta yang mana sekarang?

Cinta sungguhan akan selalu siap untuk melepaskan, dewasa, rasa cemburu terkemas denan baik.
Bahagia melihat orang tercinta bahagia. Dan percaya jika jodoh takan kemana

Share/Bookmark

No comments:

Post a Comment